Sabtu, 02 Oktober 2010


Siapa mengenal dirinya ia akan mengenal Tuhannya.

Muhammad SAW

Transformasi Proses Pengembangan Diri: Power vs Force

S
aat ini umat manusia sedang
memasuki masa transisi global besar yang menuntut pemberdayaan potensi
kemanusiaan yang lebih besar lagi. Kita memerlukan sebuah metode penggalian
potensi diri yang lebih progresif revolusioner yang lebih mampu menghadapi
tantangan zaman ini. Untuk itu kita perlu berani mengakses berbagai potensi
kemungkinan terjadinya lompatan kuantum dalam bidang pengembangan diri.

Banyak temuan baru dibidang genetika perilaku dan neurobilologi, seperti
diungkap oleh Dean Hamer dalam bukunya “Gen Tuhan” menunjukkan bahwa setiap
manusia sudah diwarisi dalam dirinya kecenderungan yang membuat otaknya haus
sekaligus siap menerima tuntunan “kekuatan yang lebih tinggi”. Kekuatan Tuhan Yang
Maha Kuasa.

Karena itu sudah saatnya kita menggeser fokus pengembangan diri
dari proses yang berbasis pikiran dan kinerja otak menuju proses yang lebih
berbasiskan perasaan dan kinerja jantung. Sebuah proses pengembangan diri yang
menggabungkan kekuatan sains dan motivasi ketuhanan (spiritual). Karena kita sudah
melihat bagaimana proses pengembangan diri yang melambungkan ego manusia dan
telah berhasil menciptakan berbagai kenyaman hidup, hanya berhasil sedikit dalam
memberi sumbangsih untuk kebahagiaan hidup. Kita sering melihat semakin sukses
seseorang semakin jauh rasanya dia dengan kebahagiaan yang dia cari, bagai menggali
sumur tanpa dasar untuk menyegarkan dahaganya yang tak terpuaskan. Sejengkal
kesuksesan yang berhasil diraih manusia harus dibayar oleh semakin lebarnya jurang
permusuhan dan penderitaan yang menganga diantara sesama.

Kita memerlukan perubahan bukan saja paradigma, melainkan trasnformasi
kuantum. Kita memerlukan proses pengembangan diri yang mampu menghasilkan
manusia digital secara nyata. Yang bisa merubah manusia sampai ke tingkat sel DNA
nya. Suatu proses yang mampu menggabungkan kekuatan IQ-EQ-SQ secara cerdas,
imiah dan efektif. In real and proven actions! With real and tangible results!

Proses pergeseran paradigma atau transformasi kuantum di bidang
pengembangan potensi diri seperti itu lah yang akan kita ekplorasi dalam buku ini:

Transformasi Kuantum di bidang Pengembangan Diri


Suatu proses yang akan menuntun kita berangsur meninggalkan masa dominasi
Positive Thinking untuk memasuki era kolaborasi Positive Feeling. Dan menyempurnakan
proses pencapaian sukses individu maupun korporat dari metode Goal Setting yang
terasa berat di kepala menuju era Goal Praying yang lebih mengena di hati.

Dimana jika proses positive thinking dan goal setting biasanya hanya bertumpu
mengandalkan kekuatan diri sendiri yang berupa Force untuk meraih future sukses di
masa depan. Proses Positive Feeling dan Goal Praying justru secara komprehensif dan
integratif mengandalkan kekuatan diri sendiri dan Tuhan yang berupa Power untuk
menciptakan sukses kehidupan saat ini juga. NOW!



Transformasi Kuantum dari Force menuju Power


Teknologi Quantum Ikhlas®

Untuk mencapai hasil itu kita memerlukan bantuan teknologi (how-to)
diberi nama Quantum Ikhlas®. Teknologi kuantum adalah aplikasi praktis ilmu
pengetahuan kuantum untuk memudahkan urusan manusia di tingkat kuantum. Ikhlas
adalah kompetensi (skill) penyerahan diri total kepada Tuhan untuk meraih puncak
sukses dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Teknologi Quantum Ikhlas® secara
kuantitatif dan kualitatif mengukur, melatih, dan meningkatkan tingkat keikhlasan
dari dasar hati. Untuk mencapai zona ikhlas dan mengakses kekuatan dahsyat Hati
Nurani menuju kejayaan yang seimbang.

Quantum Ikhlas® adalah sebuah metode sukses paripurna yang dengan sejuk
memadukan kekuatan budaya timur dan barat. Kekuatan ilmu pengetahuan terkini
seperti neuroscience, quantum physics, evolutionary biology, chaos theory, brain science dan
science of the mind, dengan tuntunan bijak falsafah hidup dan keagamaan. Yang
membuat proses pencapaian kesuksesan menjadi lebih sederhana sekaligus
menenteramkan.

Quantum Ikhlas® melahirkan aplikasi teknologi pengembangan diri
DigitalPrayer® untuk penerapan:

1. Brainwave Management® yang membantu seseorang memiliki gelombang otak
khusyuk, fokus, kreatif, enersi positif dan intuitif secara cepat. Yang menjadi
syarat mutlak untuk semua hipnoterapi, meditasi dan akses otomatis menuju
kekuatan bawah sadar. Yang akan menjadi pokok bahasan buku ini.

2. Heartwave Management® untuk membongkar akar terdalam dari nafsu yang
tak terpuaskan, keinginan untuk menang sendiri serta ketakutan dan
kepalsuan hati. Yang, insya Allah akan dibahas dalam buku seri Teknolog
Quantum Ikhlas® selanjutnya.

Aplikasi audio brainwave DigitalPrayer® yang dikemas dalam bentuk compact disc
dirancang khusus untuk bisa “mengatur” gelombang otak seseorang ke kondisi otak
yang lebih ikhlas. Jika digunakan dengan tepat, teknologi ini akan mempercepat
peningkatan kesadaran dan membuat proses pengembangan diri serta perjalanan
spiritual seseorang menjadi lebih mudah dan rasional.

Penerapan teknologi praktis ini akan membawa Anda pada kejayaan manusia
seperti: Kesuksesan karir, bisnis, dan keuangan. Kesehatan tubuh. Keharmonisan
kehidupan rumah tangga, ketenangan pikiran, ketenteraman jiwa, kekhusyukan
beribadah dan perolehan bimbingan Sang Pencipta dalam meraih keseimbangan lahir
dan batin.

Aplikasi teknologi ini juga akan membuat kita semakin paham bahwa seringkali
apa yang kita sebut keajaiban (baca: kemudahan dari Tuhan) hanyalah sesuatu yang
belum kita pahami karena keterbatasan pikiran tentang hal yang bersifat non-materi.
Karena untuk memahami kemudahan hidup kita tidak saja butuh rasio pikiran yang
cenderung rumit melainkan juga hati yang memiliki logika tersendiri yang lembut.

Dengan cara itu barulah otak kita bisa menerima dan memahami. Perasaan kita juga
akan semakin mantap dan tahu betul mengapa kita harus mendirikan shalat atau
beribadah dan berdoa memohon bantuan Tuhan. Mengapa kita harus melakukannya
dengan khusyuk, dan mengukur sejauh mana kita khusyuk. Juga mengapa agama
selalu menuntun kita agar menjadi orang yang ikhlas, rela, sabar, dan bersyukur untuk
meraih cita-cita tertinggi di dunia dan akhirat.

Dan yang terpenting, semua itu tidak hanya untuk kita pahami sebatas
pengetahuan saja melainkan untuk kita nikmati sebagai sebuah realitas hidup seharihari
secara nyata.

Selamat memanfaatkan teknologi Quantum Ikhlas® dan alamilah kembali fitrah
kesempurnaan Anda!


Quantum Ikhlas®
Teknologi Aktivasi Kekuatan Hati
Erbe Sentanu
Katahati Institute
PT Elexmedia Komputindo


Ini sekelumit mengenai Quantum Ikhlas Erbe Sentanu sekitar 2006 lalu namun tidak ada salahnya kembali dimuat guna mengingat akan arti penting ikhlas dalam kehidupan. Untuk lebih jelas anda bisa membeli paketan buku karyanya.

Minggu, 01 Agustus 2010

Aku Sendiri Sedang Memikirkan Itu

Suatu hari, saat pemilik kebun buah dan sayur sedang bepergian, Nashruddin masuk ke kebun itu dan memetik bebuahan dan sayuran yang dapat diraih tangannya, hingga tas yang dibawanya penuh dengan buah dan sayur. Ketika hendak keluar, terlihat oleh Nashruddin pemilik kebun yang baru pulang. Dia pun bingung dan ketakutan.
Pemilik kebun itu berkata padanya, "Apa yang sedang kau lakukan di sini?" Dengan gagap, Nashruddin menjawab, "Badai telah memebawa dan menjatuhkanku di tempat ini, karena marah padaku."
Pemilik kebun itu kembali bertanya, "Baik lalu siapa yang memetik semua yang ada dalam tasmu itu?"
Nashruddin menjawab "Angin kencang telah memepermainkanku; ia membawaku ke sana kemari dan aku pun berusaha berpegangan pada apapun yang dapat kupegang, sehingga tanganku menarik buah dan sayuran ini."
Kemudian, pemilik kebun itu bertanya kembali, "Baik, lalu siapa yang meletakkan semua itu ke dalam tasmu itu?"
Nahruddin tak menjawab pertanyaan itu, namun dia berkata, "Aku sendiri sedang memikirkan itu. Aku jujur padamu bahwa aku memang sedang mencari jawabannya sejak pertama aku melihatmu, namun aku belum menemukannya."

....Canda ala Nashruddin....

Sabtu, 24 Juli 2010

Yang Tahu Memberitahu Yang Tidak Tahu

Suatu hari, Nasrudin Effendy berdiri di mimbar, di depan massa, untuk memberikan nasihat. Dia berkata, "Tahukah kalian, apa yang akan saya katakan kepada kalian?"Orang - oarnag itu menjawab, "Tidak! Kami tidak tahu."Kemudian Nashruddin berkata kepada meraka, "Baiklah, kalau kalian tidak tahu... Tidak ada gunanya berbicara dengan orang - orang yang tidak tahu." Dia pun turun dan meninggalkan mereka.
Beberapa hari kemudian, dia kembali dan berbicara pada mereka dengan pertanyaan sama, yang pernah dilontarkannya. Dia berkata, "Tahukah kalian , apa yang akan saya katakan kepada kalian?" Mereka menjawab, "Ya, kami tahu. "Dia kemudian berkata,"Jika kalian sudah tahu apa yang akan saya sampaikan, saya tidak perlu lagi mengatakannya." Lalu, dia pun pergi meninggalkan mereka.
Orang - orang itu pun kebingungan; apa yang seharusnya mereka katakan untuk menjawab pertanyaan Nashruddin itu. Namun mereka sepakat untuk pada kesempatan mendaang, jika Nashruddin melontarkan pertanyaan serupa, sebagian di antara mereka akan menjawab ya dan sebagian lain akan menjawab tidak.
Beberapa hari kemudian, Nashruddin kembali ke tempat itu dan berkata, "Tahukah kalian, apa yang akan saya katakan pada kalian?"
Jawab mereka pun beragam; sebagian berkata, "Ya, kami tahu," dan sebagian lagi mengatakan "Tidak, kami tidak tahu." Nasruddin berkata kepada mereka, "Baik, sebagian di antara kalian sudah mengetahuinya dan sebagian lain tidak . Karena itu, saya berharap, yang tahu memberitahu yang tidak tahu." Lalu dia pun pergi meninggalkan mereka.

Nashruddin effendy... CANDA ALA SUFI

Jumat, 16 Juli 2010

Khalil Gibran


Kenapa kita menutup mata ketika kita tidur?
ketika kita menangis?
ketika kita membayangkan?
Ini karena hal terindah di dunia TIDAK TERLIHAT...
Ada hal-hal yang tidak ingin kita lepaskan..
Ada orang-orang yang tidak ingin kita tinggalkan...
Tapi ingatlah...
melepaskan BUKAN akhir dari dunia..
melainkan awal suatu kehidupan baru..
Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis,
Mereka yang tersakiti,
mereka yang telah mencari...
dan mereka yang telah mencoba..
Karena MEREKALAH yang bisa menghargai
betapapentingnya orang yang telah menyentuh kehidupanmereka...


"...pabila cinta memanggilmu... ikutilah dia walau jalannya berliku-liku... Dan, pabila sayapnya merangkummu... pasrahlah serta menyerah, walau pedang tersembunyi di sela sayap itu melukaimu..."

"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana... seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu... Aku ingin mencintaimu dengan sederhana... seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada..."